Sunday 17 November 2013

Kalimat Efektif (Aktif, Pasif, Majemuk)



Kalimat efektif
Kalimat yang secara tepat mewakili pikiran pembicara/penulisnya, juga mengemukakan pemahaman yang sama tepatnya antara pendengar/pembaca dengan yang dipikirkan pembaca atau penulisnya.
Ciri-ciri kalimat efektif: (1) menggunakan kata-kata secara hemat, (2) memiliki kesatuan gagasan, (3) memiliki kepaduan yang baik/kompak, (4) mengungkapkan gagasan yang logis/masuk akal, (5) menggunakan penekanan secara tepat dan variatif (bergaya).

Contoh (pemakaian kata yang tidak perlu)
- tidak efektif : Di dekat kantor tempat Paman bekerja aku bertemu dengan teman lamaku.
- efektif : Di dekat kantor Paman bekerja aku bertemu teman lamaku.

Berita merupakan ketrangan mengenai kejaian/peristiwa yang memuat informasi lengkap.

1. Kalimat Berita Positif
Yaitu kalimat berita yang mengungkapkan berita yang pasti dan tegas.
Ciri-cirinya:
(1) memiliki intonasi netral(datar),
(2) intonasi pada akhir kalimat cenderung turun,
(3) dalam bentuk tulisan diakhiri dengan tanda titik.
Contoh: (a) Internet menjamur ke pelosok desa
(b) Banjir melanda Jakarta

2. Kalimat Berita Negatif
Disebut juga kalimat ingkar, yaitu: kalimat yang menyampaikan berita/peristiwa yang negatif/ingkar (menyangkal, mungkir, dan tidak membenarkan)
Ciri-cirinya menggunakan kata tidak, bukan, belum, tak, atau kata dasar bermakna negatif seperti gagal, batal, kecewa, dll
Contoh:
(a) Dengan internet banyak orang tua yang kecewa
(b) Banjir juga mengakibatkan petani gagal panen.


Kalimat aktif: kalimat yang subjeknya melakukan suatu pekerjaan / perbuatan.
Predikat dalam kalimat aktif biasanya menggunakan awalan me(N)/ ber-

Ada dua macam kalimat aktif:

1.Kalimat aktif transitif (SPO): kalimat aktif yang predikatnya diikuti objek, dan bias dijadikan kalimat pasif
Contoh: Ijah menulis surat (objek) – Surat ditulis Ijah
2.Kalimat aktif intransitif (SPK): kalimat yang predikatnya tidak memerlukan objek (biasanya diikuti keterangan/pelengkap)
contoh: Diva belajar dengan giat
-S-- ---P--- -----K-----
Contoh kata kerja intransitif: duduk, menangis, tertawa dll
kalau diberi imbuhan baru memerlukan objek.


Kalimat Pasif: kalimat yang subjeknya dikenai pekerjaan.
Predikat dalam kalimat pasif biasanya menggunakan awalan di- / ter-
Contoh: mobil itu diperbaiki oleh montir Barbar

Cara mengubah kalimat aktif menjadi kalimat pasif
1. Pertukarkanlah pengisi subjek (S) dengan pengisi objek (O).
2. Gantilah awalan me (N)- dengan di- pada predikat (P).
3. Tambahkan kata oleh di belakang predikat (manasuka)
Contoh:
1)Coki membaca novel (aktif)
--S- ---P--- --O--
2)Novel dibaca oleh Coki (pasif)
--S-- ---P-- --P-

Jika subjek kalimat aktifnya berupa kata ganti aku, saya, kamu, kami, kita, engkau, kamu, Anda, dia, beliau, atau mereka berlaku kaidah sbb:
1)Ubahlah letak SPO menjadi OSP
2)Hapuslah awalan me(N)- dari P
3)Rapatkan S dengan P tanpa kata pemisah. Jika semula predikatnya punya kata Bantu; akan, dapat, atau kata ingkar tidak, kata-kata itu diletakkan sebelum subjek.
4)Gantikan aku dengan ku- / engkau dengan kau . . .
Kata kerja pasif terdapat dalam kalimat pasif
1.Pasif di- (racun dimakan kucing)
2.Kata kerja pasif bentuk ter-
-Kelereng itu termakan oleh Hafid. (= dapat dimakan)
-Pencekalan itu tak terduga sebelumnya (= dapat diduga)
-Permintaannya melanjutkan sekolah di pondok terpenuhi (=dapat dipenuhi)
3.Kata kerja pasif berkonfiks ke – an
-Balon di udara itu tak kelihatan dari sini (= dapat dilihat)
-Suaramu terlalu lemah, tak kedengaran dari telepon (= dapat didengar)


Kalimat Majemuk: kalimat yang terdiri atas dua pola kalimat/dua klausa/lebih sehingga membentuk kalimat baru.
Jenis-jenis kalimat majemuk:

1) Kalimat majemuk setara: gabungan 2 kalimat tunggal yang hubungannya sederajad

Ciri-ciri kalimat majemuk setara:
a. kedudukan pola kalimatnya sejajar/setara
b. penggabungan pola kalimatnya disertai perubahan intonasi
c. mengandung kata tugas/kata penghubung untuk membedakan kesetaraannya
d. susunan kalimat tak bisa dibalik

Jenis kalimat majemuk setara:
a. Majemuk setara penggabungan/penjumlahan, ditandai konjungsi: dan, lagi, serta
( Dio mengetik di kamar dan Amel melukis di teras)
b. Majemuk setara berurutan, ditandai konjungsi lalu, kemudian, mula-mula,
sesudah ini
( Izul mengambil tongkat itu lalu melemparnya ke danau)
c. Majemuk setara berlawanan, ditandai konjungsi: tapi, melainkan, tetapi (suaminya
rajin tetapi istrinya malas)
d. Majemuk setara memilih, ditandai konjungsi: atau
(kau pilih adiknya yang lincah atau kakaknya yang pendiam?
e. Majemuk setara mengutkan, ditandai konjungsi: apalagi, bahkan, malainkan, lagipula
( anak itu tidak hanya merokok bahkan miras juga)
f. Majemuk setara hubungan akibat, ditandai konjungsi: sehingga, sebab itu, dengan
demikian, karena itu, maka dari itu
(Ufi suka manjat pohon sehingga ia bisa menyelamatkan diri saat dikejar anjing)

2) Majemuk Bertingkat O / Pelengkap :
ada konjungsi bahwa, dan yang di tengah kalimat.
-Ayah mengatakan bahwa aku harus rajin belajar agar lulus Ujian.
-Aku mencari sesuatu yang selama ini melingkar di jari manisku.

3) Majemuk bertingkat anak kalimat pengganti Keteragan:
a. anak kalimat pengganti keterangan waktu: konjungsi ketika, saat, sejak (Ketika hujanturun, saya sedang berjalan di tepi trotoar)
b. anak kalimat pengganti keterangan tempat: ada kata tugas di tempat (Ayahku meninggal di tempat beliau menghabiskan masa pensiunnya)
c. anak kalimat pengganti keterangan alat, ada konjungsi dengan ( Paman memotong kambing dengan pisau yang sangat tajam)
d. anak kalimat pengganti keterangan cara, ada konjungsi dengan (Yislam membeli kaset dengan memilih lagu yang disukainya satu persatu)
e. anak kalimat pengganti keterangan tujuan, ada konjungsi: agar dan supaya( Maya membuat es teh diberi coca-cola agar lebih segar)
f. anak kalimat pengganti keterangan sebab ada konjungsi: sebab, karena (Radit sakit perut karena makan nanas muda)
g. anak kalimat pengganti keterangan syarat, ada konjungsi: asal, andai, jika, bila ( Aku akan berangkat jika hujan sudah reda)
h. anak kalimat pengganti keterangan konsesif/pertentangan, ada konjungsi: meskipun, walaupun, biarpun, kendatipun, sekalipun (Dia tetap puasa meskipun banyak makanan di meja makan)

4) Majemuk Campuran: hasil gabungan antar kalimat majemuk setara dengan kalimat Mjemuk Bertingkat / kalimat majemuk setara yang beranak kalimat.
Ciri-cirinya:
a. minimal terdiri 3 klausa
b. terdiri dari sebuah pola atasan dan sekurang-kurangnya 2 pola atasan dan 1/lebih pola bawahan.
Contoh: Ujian itu telah selesai ketika bel berbunyi dan ibu guru berdiri dari tempat duduknya.
Sumber :

No comments:

Post a Comment